Buku Ke-3 Dari Kisah Petualangan Wiro Sableng Sang Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 Luka besar di bekas kutungan tangan kanannya itu membuat tenaganya semakin lama semakin mengendur. Kalau tadi dengan segala tenaga yang ada macam manusia dikejar setan dia melarikan diri dari pekuburan Djatiwalu itu, maka kini jangankan lari, berjalan melangkahpun dia sudah tidak sanggup. Tubuhnya terhuyung-huyung.
Nafasnya megap-megap seperti mau sekarat! Saat itu dia berada di tepi sebuah jurang. Dalam larinya tadi dia tak memperhatikan lagi ke mana tujuannya sehingga di mana dia berada saat itu adalah satu tempat yang jarang didatangi manusia.
Sunyi senyap mencengkam menegakkan bulu roma. Matanya yang berkunang-kunang, pemandangannya yang semakin mengelam dan daya tenaga yang sudah habis sampai ke batasnya membuat tubuhnya tak ampun lagi jatuh terperosok ke dalam jurang ketika salah satu kakinya terserandung di bebatuan yang menonjol di tepi jurang. Masih untung jurang itu bukanlah jurang batu, tapi jurang yang penuh ditumbuhi semak belukar.
Tubuhnya menggelinding ke bawah membentur semak belukar mengait ranting-ranting pepohonan rendah. Sakit tubuhnya bukan main, apalagi bekas luka kutungan di tangan kanannya. Ketika dia terhampar di dasar jurang, dia tiada sadarkan diri lagi!
Bila dia sadarkan diri maka saat itu matahari sudah hamper tenggelam. Keadaan di dasar jurang sunyi itu gelap dan dingin karena pantulan sinar matahari yang terakhir tidak sampai menyaputi dasar jurang di mana dia berada. Dia berpikir-pikir di mana dia terbujur saat itu.
Kemudian denyutan rasa sakit yang amat sangat pada bahu kanannya yang bunting dan masih melelehkan darah itu, membuat dia ingat segala sesuatunya apa yang telah terjadi. Dia Kalingundil beberapa jam yang lalu telah bertempur melawan seorang pemuda sakti bernama Wiro Sableng.
Dalam pertempuran itu bukan saja dia terpaksa melarikan diri tapi juga terpaksa kehilangan tangan kanannya karena telah dibetot puntung oleh lawannya! Dan mengingat ini, diantara rasa sakit yang tiada terkirakan, memerih pula rasa dendam kesumat yang amat sangat.
Walau bagaimanapun dia musti dapat meneruskan hidupnya, meski cuma bertangan sebelah. Meski bagaimanapun dia harus dapat membalaskan dendam kesumat akibat perbuatan pemuda Wiro Sableng yang telah membuat dia cacat seumur hidup itu. Available ebook formats: epub mobi pdf lrf pdb txt html.
Mr Bastian Tito (lahir 23 Agustus 1945 – meninggal 2 Januari 2006 pada umur 60 tahun) adalah seorang seniman dan penulis novel berkebangsaan Indonesia. Namanya dikenal secara luas melalui karya-karyanya berupa novel. Salah satu novel karangannya, Wiro Sableng, kemudian diangkat ke layar kaca (sinetron), yang dibintangi oleh Herning Sukendro (Kenken). Bastian merupakan ayah dari aktor Vino G Bastian. Selain Wiro Sableng, Bastian juga menulis cerita silat lainnya, seperti Kupu-kupu Giok Ngarai Sianok, sebuah cerita silat yang mengambil seting budaya Minangkabau, Boma si Pendekar Cilik, dan masih banyak cerita silat lainnya. Disamping menulis cerita silat dan fiksi bernuansa etnis, dia juga dikenal sebagai penulis spesialis novel bernuansa humor. Bastian sudah gemar menulis semenjak duduk dibangku sekolah dasar kelas 3, namun baru pada tahun 1964-lah dia mulai mengumpulkan hasil karyanya dalam bentuk buku.
Sedangkan menulis novel Wiro Sableng dia lakukan sejak tahun 1967. Di luar pekerjaannya sebagai penulis, Bastian sesungguhnya juga seorang profesional. Dengan gelar, Master of Bussines Administration (MBA) yang disandangnya, dia juga pernah bekerja sebagai karyawan bagian purchasing di sebuah perusahaan swasta. Bastian dikaruniai lima orang anak, salah satu anaknya, Vino Bastian juga mewarisi darah seninya, namun menjalani karier sebagai pemeran untuk film-film layar lebar Indonesia.
Wahai langit. Tanyakan pada-Nya Mengapa Dia menciptakan sekeping hati ini. Begitu rapuh dan mudah terluka. Saat dihadapkan dengan duri-duri cinta Begitu kuat dan kokoh. Saat berselimut cinta dan asa. Mengapa Dia menciptakan rasa sayang dan rindu di dalam hati ini.
Mengisi kekosongan di dalamnya Menyisakan kegelisahan akan sosok sang kekasih Menimbulkan segudang tanya. Menghimpun berjuta asa. Memberikan semangat juga meninggalkan kepedihan yang tak terkira. Mengapa Dia menciptakan kegelisahan dalam jiwa. Menghimpit bayangan. Menyesakkan dada.
Tak berdaya melawan gejolak yang menerpa. Wahai ilalang. Pernahkan kau merasakan rasa yang begitu menyiksa ini?
Mengapa kau hanya diam. Katakan padaku. Sebuah kata yang bisa meredam gejolak jiwa ini. Sesuatu yang dibutuhkan raga ini. Sebagai pengobat rasa sakit yang tak terkendali. Itu adalah potongan syair di buku ini.
Tentu saja Kahlil Gibran bukan nama yang asing untuk syair dan karya sastra yang mempesona Silahkan download bukunya Filed under:,. Sejak berkembangnya Camera digital, fotografi menjadi hoby yang berkembang luas. Apalagi banyak gadget dan perangkat yang sudah dilengkapi dengan kamera digital.
Harga kamera digital pun dari hari ke hari semakin murah. Ditambah dengan tidak adanya keharusan cuci cetak foto yang merepotkan, fotografi menjadi tren yang luas. Untuk meningkatkan skill fotografi anda, dan mengayakan referensi tip dan teknik fotografi, berikut kumpulan ebook fotografi (ukuran file ada di dalam kurung mempengaruhi kecepatan donlot): 1. 8 Filed under:,.